Produk Herbal PSRLB Vale Diminati Warga

KABAR.NEWS, Sorowako – PT Vale Indonesia Tbk terus memberikan perhatian terhadap masyarakat. Khususnya yang berada di area pemberdayan. Di mana, melalui Program Pertanian Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PSRLB), mereka diberi pelatihan, pengenalan dan pemanfaatan tanaman herbal

Upaya yang dibina sejak tahun 2016 ini, didampingi tim ahli yang bergerak di bidang herbal. “Jadi mereka kami percayakan mendampingi di bidang pertanian, tapi pertanian sehat,” ujar Aswadi, penanggung jawab Program Pertanian Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PSRLB) PT Vale Indonesia, di Kelurahan Magani, Kecamatan Nuha, Jumat (27/7/2018).

Karena menurutnya, program ini dikembangkan untuk mendukung salah satu aturan yang tertuang dalam undang-undang kesehatan, yakni pengembangan pengobatan tradisional. Mengacu

Mengacu dari situlah pihaknya mencoba berbicara dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu Timur.

“Jadi dalam program ini, kita hadir membuat konsep program kemitraan bersama Pemda Luwu Timur, serta beberapa lembaga yang konsen di bidang kesehatan. Sebab selama ini, ibu-ibu kalau kumpul pasti yang dibuat tanaman obat keluarga. Makanya kita hadirkan konsultan untuk membina mereka,” katanya.

Menurutnya, saat ini program Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) gencar dilakukan, seperti Keluarga Berencana (KB), Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), dan masih banyak lagi.

“Kami lihat kebutuhan masyarakat itu seperti apa sih, makanya kita kembangkan program UKBM ini. Apalagi, tingkat penyakit degeneratif (penurunan fungsi organ tubuh) cukup tinggi di sini. Untuk itu, kita latih mereka membudidayakan tanaman tanpa bahan kimia, karena ini (bahan kimia) tentu akan mempengaruhi kesehatan,” terangnya.

Di area kebun dengan luas seperempat hektare ini, terdapat sekitar 43 jenis tanaman yang dibudidayakan untuk membuat ramuan herbal dalam bentuk jamu dan simplisia. Budidaya dilakukan secara organik dengan bantuan kompos dan pupuk cair mikroorganisme lokal.

“Di sini ada sekitar 103 jenis ramuan herbal. Kelompok herbal ini telah memiliki izin PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga). Dan saat ini, sudah ada 60 masyarakat di sini yang menggunakan pengobatan herbal,” katanya.

Tak hanya memberi pembinaan, setiap tiga bulan sekali pihak penanggung jawab juga memberikan layanan khusus herbal ke masyarakat. Di mana, rata-rata keluhan masyarakat yang diterima yakni masalah kolesterol.

“Keluhan warga hampir sama. Untuk itu, dengan berbagai ramuan obat herbal ini diharapkan bisa membantu warga mengunrangi uang berobat ke rumah sakit yang cukup mahal,” ungkapnya.

Dalam melakukan pembinaan, peserta juga dilatih untuk menjadi seorang terapis yang handal. Apalagi, dalam waktu dekat akan dilaksanakan pelaksanaan ujian kompetensi untuk meraih sertifikasi pijat refleksi Indonesia.

“Sebagai gambaran, saat ini sudah ada 60 warga yang sudah memiliki sertifikasi. Rencanannya, pada tanggal 30 tahun ini, akan ada ujian kompetansi untuk mendapatkan sertifikat. Harapannya, dengan peningkatan kompetensi ini, peserta bisa menggantikan para konsultan dalam membina masyarakat lainnya,” pungkasnya.

Diketahui, produk herbal yang dibina PSRLB ini tidak melalui izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), tetapi dari Produk Industri Rumah Tangga (PIRT) yang dikeluarkan oleh dinas kesehatan. “Saat ini produksi herbal kita hampir sekitar 30-an. Kalau harganya, per botol dibanderol Rp10.000 hingga Rp12.000. Jadi kita mendapat izin dari PIRT,” jelasnya.

Sumber : https://kabar.news/produk-herbal-psrlb-vale-diminati-warga

Share this:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *